Topmetro.News – Komandan Tetap III/Surabaya, Mayjen TNI Wisnoe, P. B mengimbau masyarakat agar tak membuang sampah sembarangan di sepanjang bantaran Sungai Kalimas, Surabaya.

Mayjen TNI Wisnoe Bilang Rusak Pemandangan
Menurutnya, selain berdampak pada ekosistem alam di sungai Kalimas, hal itu juga dinilai dapat merusak pemandangan sungai yang selama ini menjadi ikon Kota Pahlawan tersebut.
“Jadi, kegiatan ini nantinya diharapkan bisa menjadi contoh bagi masyarakat untuk tidak serta-merta membuang sampah sembarangan, khususnya di Sungai Kalimas ini,” tegas Dangartap III/Surabaya. Jumat, 20 September 2019.
Sambut HUT TNI ke 74 Tahun
Jenderal bintang dua yang juga menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya itu menambahkan jika karya bhakti saat ini, digelar dengan tujuan untuk menyambut datangnya HUT TNI ke-74, tahun ini.
“Kami juga menggelar bakti sosial dalam rangka menyambut HUT TNI mendatang,” jelasnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak atau yang biasa disapa Emil Dardak mengakui jika dirinya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan pihak Gartap III/Surabaya.
Tak Sekadar Bersih-bersih Sungai
Bukan hanya sekadar bersih-bersih Sungai saja, namun upaya itu diyakini bisa membangun kesadaran masyarakat jika kebersihanlingkungan, membutuhkan peran seluruh pihak untuk Kalimas.
“Kemarin di Sungai Brantas, yang kita soroti sampah popok yang memang rawan di buang di titik-titik jembatan. Nah hari ini, kita fokus dengan apa yang ada di Surabaya. Kami juga sudah berkoordinasi
dengan pihak Pemkot Surabaya,” bebernya.
“Kehadiran kami di sini, merupakan wujud apresiasi atas inisiatif baik dari pihak TNI,” imbuh
mantan Bupati Trenggalek ini.
baca juga | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA
Seperti dilaporkan Topmetro.News sebelumnya, untung ada TNI. Itu yang ada dalam pikiran penulis manakala beberapa waktu lalu, penulis membaca berita tentang penemuan seorang anak yang hilang atas nama Johanis Kanimu berusia 13 tahun. Konon anak tersebut tersesat selama dua pekan di dalam hutan, karena terpisah dengan orang tuanya ketika sedang berburu di Kampung Tanas, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke-Papua.
Ya, anggota Yonif MR (Batalyon Infanteri Mekanis Raider) 411/Pandawa Kostrad yang sedang bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia–Papua Nugini (RI-PNG), berhasil menemukan anak yang hilang itu.
Sekadar diketahui 8 orang personel Yonif 411/Pandawa Kostrad di Pos Kalimaro selanjutnya mengantarkan Johanis Kanimu kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua itu bernama Melianus Kanimu dan Sensea Ndiken. Mereka berada di sebuah perkampungan di Obaathrow, Distrik Jagebob. Diketahui pula, ikhwal penemuan anak hilang yang tersesat di hutan selama dua pekan itu awalnya diterima info dari warga setempat.
Reporter | Jeremitaran